Wednesday, July 10, 2013

Silent

Aku duduk di sudut ruang kelas soerang diri. Suara ramai dan penuh canda tawa bagaikan slow motion di mataku. Bukannya aku tidak ingin bergabung bersama mereka, tapi aku memang tidak bisa berbaur dengan mereka.
"Ayo sini Sis." kata Nina, salah seorang teman satu kelasku.
"Iya."kataku sambil malu - malu.
Sebetulnya semua teman - temanku di sini baik dan supel. Mereka juga tidak pernah melupakan aku. Dalam satu kelas ada Christy, Nina, Tony, Lia, Yuni dan aku, Siska.
Aku bukanlah orang yang pendiam, tapi aku juga tidak bisa dengan mudah bersosialisasi dengan orang - orang di sekitarku. Terkadang aku lebih suka menutup diri, daripada semua tahu apa mauku, seperti pada saat ini.
"Sis, kamu suka' ya sama Andry ?" tanya Lia kepadaku.
"Nggak ah, ada - ada aja kamu." jawabku.
"Lha itu, kemarin kamu ndak minta' tungguin kita, tapi malah ditungguin Andry." sambar Yuni.
"Oh, itu. Aku cuman minta' tolong aja kok, aku ndak mau ngerepotin kalian aja. Kalian pasti capek habis ngurusin lomba itu." jawabku.
"Ih, ngeles aja nich." kata Lia.
"Udah dech, jadian - jadian." kata Yuni.
"Ih, kayak dukun" kataku sambil tertawa.
Jujur di dalam hati aku mengaminkan perkataan mereka, tapi aku tidak mau ada yang tahu, termasuk Andry sendiri.
Dan hingga kini, aku hanya berkutat dengan notebook dan secangkir cappuchino yang membantuku menghangatkan hati dan badan ini, karena saat ini aku melihat Andry ada di sebrang sana bersama pacar barunya.
Good bey my prince charming.

>> Armita <<

0 comments:

Post a Comment