Monday, November 25, 2013

Wedding

"Rio aku suka sama kamu, sejak kamu pindah jadi tetanggaku, sejak kamu selalu perhatiin aku, sejak SMP aku sudah suka sama lamu Rio." kata - kata itu meluncur begitu saja tanpa bisa kubendung lagi. Tak ada lagi rasa malu dan rasa takut untuk ditolak.
"Hahhahahahahaaha, kamu bisa aja Vi. Bikin aku kaget aja." jawab Rio.
Aku memegang wajah Rio yang sedang tertawa,"Lihat aku Rio. Apakah kamu pikir aku sedang bercanda ?" tanyaku.
"Tapi Vi, besok adalah hari pernikahanku dan baru sekarang kamu bilang suka sama aku?Ini bukan hal yang bisa dengan mudah dibatalkan."
"Aku tahu, aku tahu aku salah melakukan ini. Tapi ini kesempatan terakhirku untuk mengungkapkan isi hatiku padamu Rio." kataku sambil terisak.
"Lalu kemana saja kamu selama ini pada saat aku membutuhkanmu ? Dimana kamu saat aku terpuruk karena tidak bisa menemukanmu." suara Rio bergetar sambil mengguncang bahuku.
Aku terdiam,menunduk dalam - dalam. Bulir air mata semakin membanjiri wajahku. Aku tahu selama ini aku selalu memungkiri perasaanku terhadapnya. Akupun tidak pernah mengindahkan semua kata cinta darinya. Tapi setelah tahu bahwa besok dia menikah, rasa takut kehilangan dirinya semakin besar.
"Maaf Vi, sudah 9tahun aku menunggu hatimu terbuka, tapi menolehpun kau tidak pernah melakukannya. Ini adalah pertemuan terakhir kita, kuharap kamu bisa menerimanya." Rio melepaskan cengkramannya dari pundakku dan melangkah pergi menjauh. Meninggalkan aku sendiri di tepi rumah pohon yang kami bangun saat masih SMP dulu.
"Maafkan aku Rio. Maafkan aku." kataku berulang - ulang sambil melihat punggung Rio yang pergi menjauh.

Keesokan harinya, aku terbangun dengan suara teriakan mama dari luar pintu kamarku.
"Via, ayo bangun!!Kita harus bantu - bantu di rumah Rio."
"Via tidak ikut ma, Via capek."
"Mama tidak mau tahu, pokoknya kamu harus bangun sekarang Via!!"
Perintah mama bagaikan titah seorang ratu pada anak buahnya, jadi dengan malas - malasan kuambil handuk diatas meja lalu pergi untuk mandi.
Setelah dandan alakadarnya aku keluar kamar.
"Siapa suruh pakai baju itu ? Pakai baju ini!" mama memberikan kebaya putih dan roknya kepadaku.
"Haduh mama, folmal amat sih, cuman acara nikahnya Rio juga." kataku sambil merajuk.
"Tidak bisa! Pokoknya kamu harus pakai ini!"
Dengan ogah - ogahan aku kembali ke dalam kamar untuk berganti pakaian. Setelah selesai mama langsung mendandani aku dengan make - up yang tipis, lalu mama menarik tanganku untuk cep[et - cepet berangkat ke rumah Rio.
Di rumah Rio nuansa hajatan sudah terasa. Ada banyak saudara - saudara Rio dan teman - teman dekat Rio yang sebagian besar juga teman - temanku. Aku berjalan memutar lewat belakang. Aku tidak mau Rio maupun teman - teman yang lain melihatku.
Lalu acara ijab qabul pun dimulai. Rio duduk di depan penghulu ditemani ayahnya dan ayahku yang memang berteman baik. Aku celingak - celinguk mencari sang mempelai perempuan, tapi hasilnya nihil.
Hingga ijab qabulpun dumulai. Aku tidak mau melihat acara itu, jadi aku membuang muka ke belakang. Semua berjalan cepat, aku tidak bisa mendengar apa - apa kecuali suara Rio."Saya terima nikah dan kawinnya Via Amalia binti Amar dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin seberat 29 karat dibayar tunai."
Aku berfikir bahwa nama mempelai wanita itu sama dengan namaku. lalu tiba - tiba mama menari tanganku.
"Kamu berdiri di sini ya Vi, dan jangan lupa senyum." kata mama.
"Ma, apa maksud dari semua ini ?" tanyaku
"Biar aku yang menjelaskan." kata Rio.
"Tadi malam, setelah kamu mengatakan suka sama aku, aku langsung pergi ke rumahmu dan melamarmu. Lalu Anne yang selama ini dijodohkan denganku juga mengerti bahwa aku tidak mungkin bisa mencintainya. Jadi kami putuskan membatalkan acara pernikahan kami." tutur Rio sambil tersenyum.
"Jadi kecuali aku semua yang ada di sini tahu tentang hal ini ?"
"Iya lha. Kalo aku bilang dulu ke kmau, aku takut kamu kabur lagi dari hidupku dan aku harus menunggu kamu 9 tahun lagi." jawab Rio
Tiba - tiba air mataku meleleh, aku tak sanggup lagi menahan semua gejolak dalam hatiku. Kupeluk Rio dengan sangat erat dan aku berjanji di dalam hati tidak akan pernah melepaskannya lagi.



>> ARMITA<<

5 Hal yang WAJIB dilakukan wanita setelah putus cinta

Inilah 5 hal yang sering dilakukan wanita agar mantan pacar menyesal sudah memutuskannya.


Ganti Gaya Rambut
Yang ini adalah tindakan paling wajar setelah putus cinta. Biasanya wanita akan memotong rambut atau mengganti gaya rambutnya. Entah diwarna, smoothing, digital wave atau apapun untuk mengganti gaya rambut agar lebih fresh, bahkan ada yang bilang supaya 'buang sial'.
Makin Ramping Dengan Diet dan Olahraga
Jika wanita merasa chubby saat putus, biasanya dia akan berusaha maksimal supaya tubuhnya ramping (apalagi jika gebetan baru mantan pacar punya tubuh langsing). Pokoknya olahraga terus dan diet ketat agar tubuh jadi langsing dan ideal.
Memperbaiki Gaya Pakaian
Seringkali wanita yang sudah lama pacaran lupa memperhatikan penampilannya. Sehingga saat putus, ada titik balik di mana dia semakin sadar untuk memperbaiki penampilannya. Mulai deh beli baju baru, tas baru, bahkan heboh beli dress saat hadir di pernikahan teman yang juga dihadiri mantan pacar.
Tetap Happy Dengan Sahabat
Prinsipnya, putus sama kamu memang sakit, tapi dunia belum berakhir kok.. Jadi kenapa harus menangis terus menerus? Banyak wanita yang justru menikmati hidupnya setelah putus cinta. Waktu untuk kumpul dengan sahabat lebih banyak, lebih sering traveling dan semua bisa dipamerkan di Facebook. Yippy...
Buka Kesempatan Selebar-Lebarnya
Jika Anda jadi wanita yang populer setelah putus, terutama di kalangan pria, itu bisa jadi kebanggaan. Banyak wanita yang memperluas pergaulan setelah putus. Biasanya mencari komunitas yang hobinya sama, ikut acara tertentu atau sekedar hang out malam minggu dengan teman-teman baru. Pokoknya buka kesempatan selebar-lebarnya, pasti ada pria lain yang lebih oke dibanding mantan pacar.

#Vemale.com